Asahan,telusur88News.com - Sekumpul mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Kantor KPU Asahan dimana mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Demokrasi ini melakukan protes tentang rekrutmen seleksi PPK dan PPS di Asahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Johan Iskandar Sitorus dan rekannya Agung Gumelar saat berorasi di Kantor KPU Asahan,Kamis (30/5/2024).
Dalam orasi tersebut terlihat orator bernama Johan Iskandar Sitorus nyaris membakar dirinya dengan menyiramkan bahan bakar minyak pertalite ke tubuh nya dimana dalam orasinya ia siap bunuh diri jika demokrasi benar-benar tidak ditegakan dengan adil.
"Kami siap membakar diri kami jika KPU Asahan tidak berani menegakan demokrasi dengan baik,"orasi Johan.
Namun aksi bakar diri tersebut dibatalkan oleh rekan juangnya Nanda Erlangga dan kawan-kawan dengan mengambil mancis dari tangan Johan dimana aksi pembatalan tersebut bentuk rasa keperdulian dan solidaritas mereka.
Dalam orasi sekelompok Mahasiswa tersebut mereka kesal dengan sikap KPU Asahan hari ini yang meluluskan Rozuli Mufty Siregar menjadi PPK Pulau Rakyat dimana pada Pemilu 2024 terbukti mengakui kesalahan yang menggelembungkan suara caleg DPRD Asahan.
"Namun kami heran oknum tersebut sudah mencoreng nilai Demokrasi tentunya Rozuli Mufty Siregar tidak diluluskan kembali oleh KPU Asahan akan tetapi berbanding terbalik ia malah diluluskan menjadi PPK Pulau Rakyat,"jelas Johan Iskandar.
Senada disampaikan oleh Agung Gumelar bahwa ia meminta KPU segera memeriksa PPK Meranti bernama Buhori yang diduga ia melakukan pernyataan sikap siap memenangkan caleg DPR RI bernama DR OSBAL SARAGI RUMOHORBO pada Pemilu 2024 lalu. Namun dikabarkan bahwa Buhori hari ini terpilih kembali menjadi PPK Meranti untuk Pilkada 2024.
"Kami meminta KPU Asahan segera mencopot dua nama yang kami laporkan itu,"ucap Agung Gumelar.
Mereka juga mempertanyakan di Kecamatan Kota Kisaran Barat mengapa III (Tiga) peringkat besar tidak lulus dalam sesi wawancara padahl tiga nama diatas memiliki point tinggi dalam seleksi CAT.
Dalam demo tersebut nampak kedua Komisioner KPU Asahan Pangulu Siregar dan Kristian Sinulingga menerima aspirasi pendemo dan mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat tentang adanya rekrutmen yang dinilai menyalahi aturan.
Namun saat ditanya kapan ini akan ditindak lanjuti, kedua komisioner hanya berjanji akan melakukan rapat kembali dengan komisioner lainnya.
Dengan penuh kekecewaan pendemo pun meninggalkan KPU Asahan sambari mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan aksi demo lagi jika tuntutan ini tidak dilakukan.( Red* )